Bitcoin Pulih ke USD55.000 Pasca Aksi Jual Besar-besaran
Dalam basis mingguan, Bitcoin masih tercatat mengalami penurunan sebesar 16%.

Setelah mengalami aksi penjualan brutal pada 5 Agustus 2024, pasar kripto mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan. Bitcoin kini kembali menyentuh angka USD55.000 setelah sebelumnya sempat diperdagangkan di kisaran USD49.000.
Pada Selasa (6/8/2024) pagi, Bitcoin (BTC) stabil di harga USD 55.800, mencatat kenaikan sekitar 3% dalam 24 jam terakhir, menurut data dari CoinMarketCap. Dalam basis mingguan, Bitcoin masih tercatat mengalami penurunan sebesar 16%.
Ethereum, yang sebelumnya sempat tertekan di harga USD2.100, telah pulih dan kini diperdagangkan di kisaran USD2.521 dengan kenaikan 7% dalam periode yang sama. Altcoin lainnya seperti Binance Coin (BNB), Solana (SOL), dan XRP juga menunjukkan kenaikan sekitar 5%-6%.
Pergerakan Harga Mirip dengan Saat Pandemi COVID-19
Hanya seminggu yang lalu, Bitcoin diperdagangkan di dekat angka USD70.000, dengan para pedagang optimis tentang kemungkinan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS dan harapan menjadikan Bitcoin sebagai aset strategis.
Namun, sejak saat itu, harga Bitcoin anjlok hingga 30% dari puncaknya, menjadikannya penurunan terdalam dalam siklus pasar ini.
Daniel Chung, Co-Founder Syncracy Capital, mengatakan bahwa laju penurunan yang cepat ini mengingatkannya pada kejatuhan yang dipicu oleh COVID-19 pada tahun 2020, meskipun kali ini tidak separah itu. Pada saat itu, Bitcoin jatuh 57% dalam enam hari di pertengahan Maret 2020.
<blockquote class="twitter-tweet"><p lang="en" dir="ltr">Really giving COVID crash memories here - albeit we are at least halfway through the move already.<br><br>Expect crypto to recover relatively quickly given most of the selling at this point is forced and complete panic.<br><br>Ironically, the flood gates to a much greater bull market has… <a href="https://t.co/fBatMKmFXV">https://t.co/fBatMKmFXV</a></p>— Daniel Cheung (@HighCoinviction) <a href="https://twitter.com/HighCoinviction/status/1820326931310547169?ref_src=twsrc%5Etfw">August 5, 2024</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>Matt Hougan, CEO Bitwise, juga membandingkan kejatuhan pasar akhir pekan ini dengan Maret 2020 dalam sebuah pembaruan pasar. "Rasanya seolah-olah kita mungkin tidak akan pernah pulih. Media mengklaim bahwa Bitcoin gagal dalam ujiannya sebagai aset lindung nilai. Namun, berdasarkan sejarah, kejatuhan pasar akhir pekan ini merupakan peluang untuk membeli," kata Hougan.
Meskipun situasi saat ini mungkin menawarkan kesempatan masuk jangka panjang yang baik, risiko jangka pendek masih ada. Co-Founder 10x Research, Markus Thielen, dalam laporannya mengatakan bahwa Bitcoin mungkin akan turun hingga serendah USD42.000 jika kelemahan ekonomi saat ini semakin memburuk menjadi resesi.
Baca juga: ETF Ether Spot Catat Outflow Rp8,1 Triliun Sejak Peluncurannya
Topik terkait
Disclaimer
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada CoinDesk Indonesia hanya bertujuan untuk memberikan informasi yang bisa dijadikan rujukan/referensi belaka, dan tidak boleh ditafsirkan sebagai saran untuk berinvestasi. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun. Perdagangan di semua pasar keuangan pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, seseorang harus selalu melakukan penelitian menyeluruh dan mencari nasihat dari profesional.